Disaat
mawar itu mulai layu, menjatuhkan kelopak indahnya satu persatu dan hanya
tersisa tangkai kecilnya yang berusaha tetap kukuh, mempertahankan dirinya
untuk tetap berdiri.
Kini,
tidak ada lagi keindahan darinya, hanyalah duri tajam, menyakitkan siapa saja
yang cuba meraihnya, tanpa ada keindahan di dalamnya. Mawar tersebut tertunduk,
berharap datang seekor kupu-kupu yang membawa serbuk-serbuk; pembawa kehidupan
yang baru.
Cinta itu
seperti mawar, indah, namun menyakitkan, memiliki pertahanan, namun rapuh.
Setangkai
mawar yang indah, akan menjadi kebun mawar yang subur dan jauh lebih indah jika
terdapat cukup unsur yang melengkapinya. Sebaliknya, jika mawar tersebut
dibiarkan tumbuh tanpa ada unsur yang menyertainya, akan layu, tanpa
meninggalkan setitik pun keindahan. Warna cerahnya akan pudar, berubah menjadi
hitam kelam. Wanginya yang lembut, akan hilang, tanpa meninggalkan bekas.
Tangkainya yang kukuh, perlahan tertunduk; layu . Sama seperti cinta; tanpa
kepercayaan, saling menghargai, perhatian, saling mengerti, dan kasih yang
tulus ianya tiada erti untuk hidup bercinta. Tinggalkan sajer cinta itu…biarkan
ianya hanya sekadar memori.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan